Kitab jurumiyah ini merupakan kitab nahwu yang dipelajari di pesantren pada umumnya mulai dari pelosok desa hingga pesantren kota. Pengarangnya adalah Abu Abdillah bin Muhammad bin Muhammad bin Daud Ash-Shinhaji atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Ajurum. Beliau bukan berkebangsaan Arab akan tetapi lahir di kota Fes Maroko di tahu yang bersamaan dengan meninggalnya Ibnu Malik pengarang 1002 bait nahwu. Maka pada tahun tersebut pengarang kitab Alfiyah wafat dan pengarang kitab jurumiyah dikahirkan.
Alkisah diceritakan bahwa pengarang kitab ini tatkala telah rampung menulis kaidah-kaidah ilmu nahwu dengan menggunakan sebuah tinta, beliau mempunyai azam untuk meletakkan karyanya tersebut di dalam air. Dengan segala sifat kewara’annya dan ketawakkalannya yang tinggi, beliau berkata dalam dirinya “Ya Allah jika saja karyaku ini akan bermanfaat, maka jadikanlah tinta yang aku pakai untuk menulis ini tidak luntur di dalam air”. Ajaib, ternyata tinta yang tertulis pada lembaran kertas tersebut tidak luntur dan dapat kita nikmati karyanya hingga saat ini.
Kitab ini menjelaskan sekitar 24 bab materi dalam nahwu yang merupakan dasar dalam ilmu nahwu. Untuk mendapatkan sesuatu yang besar maka kita perlu mengetahui dasarnya terlebih dahulu. Jadi tidak mengherankan ketika kita bekajar di pondok pesantren dahulu maka kitab ini menjadi materi yang wajib dihafalkan sebelum melanjutkan pada kitab imriti, alfiyah dan lain sebagainya. Jika dilihat dari susunan materinya kitab ini menyajikannya secara runut yaitu dari materi yang mudah kemudian ke materi-materi yang sulit. Hal ini tentu sudah sangat baik apabila mengacu pada prinsip-prinsip sebagai bahan ajar.
Kitab ini menjelaskan tentang materi nahwu dasar dalam bahasa Arab. Kitab ini ditulis dengan metode deduktif yaitu dengan penjelasan kaidah atau teori lalu kemudian diberikan contoh mengenai kaidah tersebut. Selain itu karena memang kitab ini merupakan kitab yang ditulis beberapa abad yang lalu maka bahasa dan kalimat yang digunakan sebagai contoh terkesan sangat monoton seperti penggunaan kata ضَرَبَ زَيْدٌ dan lain sebagainya.