A. Latar Belakang
Pendidikan
bagi suatu bangsa menduduki peran sangat penting. Pendidikan merupakan pilar
bagi pembangunan peradaban negara, ia membuka jalan bagi warganya untuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi. Tiga aspek itulah yang
pada era perekonomian bebas ASEAN ini menjadi penentu daya saing bangsa.
Pendidikan memiliki peran dalam mengantarkan generasi muda dalam meraih
pencapaian tiga unsur daya saing bangsa tersebut. Oleh sebab itu pendidikan
nasional merupakan suatu sistem yang diselenggarakan oleh suatu negara
kebangsaan atau negara nasional dalam rangka mewujudkan hak menentukan nasib
sendiri bangsa.
Pendidikan
berperan penting dalam membangun sumber daya manusia yang kompetitif dan mampu
bersaing di tengah percaturan pertemuan antar bangsa di era MEA. Dalam era MEA
pendidikan harus mampu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil,
peka dan kritis dalam menghadapi tantangan maupun perubahan-perubahan cepat
yang terjadi. Maka pendidikan adalah kunci kemajuan, seperti di Negara Amerika,
Eropa, Jepang dan Malaysia. Menyinggung mengeni Malaysia yang terkenal dengan
julukan Negeri Jiran, maka dari itu pada makalah ini akan membahas mengenai
system dan kebijakan pendidikan di Malaysia.
A. Kondisi Sosial, Budaya dan Pendidikan di Malaysia
Jumlah penduduk Malaysia saat ini lebih dari 27 juta jiwa yang
terdiri dari mayoritas penduduk pribumi (Melayu), keturunan Cina di urutan
kedua, dan keturunan India (Tamil). Luas wilayah negara ini 332.370 km2
atau sekitar 2,5 kali luas pulau Jawa. Malaysia yang merdeka pada tanggal 31
Agustus 1957. Malaysia merupakan negara berkembang, terdiri dari 13 negara
bagian, yaitu Sabah, Sarawak, Johor, Kedah, Pahang, Kelantan, Perak, Perlis,
Selangor, Trenggano, Negeri Sembilan, serta 3 Wilayah Persekutuan, yakni Kuala
Lumpur, Putrajaya, dan Labuan.
Malaysia dengan uang ringgitnya telah mengangkat citra ekonominya.
Ringgit termasuk satu dari 10 mata uang terkuat di dunia. Malaysia dikuasai
etnis Melayu, sedangkan bidang ekonomi dan bisnis dikuasai oleh etnis Cina, di
sisi lain etnis Tamil menempati sektor non formal dalam perekonomian Malaysia.
Sebagai negara yang memiliki multi etnik dan multi budaya, persatuan nasional
merupakan tujuan utama dalam perumusan kebijakan sosio-ekonomis. Ideologi
nasional yakni Rukun negara diformulasikan sebagai dasar untuk menggalang
persatuan/kesatuan nasional.
Agama Islam sebagai agama resmi negara di Malaysia. Awal mula
perkembangan pendidikan Islam masih belum dapat dipastikan, hanya saja dapat
diperkirakan bahwa seiring dengan datangnya Islam di tanah Melayu pada abad
ke-14 pada saat itu pula pendidikan Islam dimulai. Hal ini didasarkan
pada fakta sejarah bahwa Raja Malaka pertama yang bernama Parameswara yang
kemudian dikenal sebagai Megat Iskandar Syah setelah memeluk Islam pada tahun
1414 M, maka saat itulah dimulai sistem pendidikan Islam di Tanah Melayu.
Upaya pemerintah Inggris yang membuka sekolah Melayu di pagi hari
awal mulanya kurang mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Namun pihak
penguasa tidak putus asa, mereka memberikan iming-iming bahwa para lulusan
sekolah Melayu nantinya akan dipekerjakan sebagai pegawai, polisi dan
sebagainya. Akhirnya pada penghujung tahun 1930-an golongan orang Melayu mulai
tertarik untuk megikuti sekolah di sekolah Melayu dan sekolah Inggris.
Walaupun pihak penjajah dapat mendirikan sekolah Melayu dan
menyingkirkan sekolah al-Quran di waktu petang, namun masyarakat Melayu tetap
mempertahankan asas pendidikan Islam yang menjadi warisan agama dan bangsa.
Mereka berhasil mempertahankan institusi tradisional. Sistem pendidikan Islam
masih menjadi pilihan utama para pemuda. Bahkan beberapa melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi ke luar negeri, seperti Pattani, Mekkah, Mesir,
dan negara Islam lain.
Lembaga pendidikan Islam semula berbentuk pondok dengan tempat
belajar mengajar memanfaatkan masjid, kemudian berkembang menjadi madrasah atau
sekolah agama yang dilengkapi bangunan sekolah, asrama, kantor pengurus, dan
fasilitas rekreasi. Pembaharuan pandangan dalam memahami dan mempelajari Islam
dibawa oleh para pelajar yang baru lulus dari Universitas Al Azhar, bahwa
memahami Islam harus lebih utuh. Gagasan mereka dicetuskan dengan mendirikan
madrasah. Salah seorang tokoh yang terlibat dalam usaha mengubah sistem
pendidikan yang lebih sisematis adalah Syed Syeikh al-Hadi di tahun 1906
mendirikan madrasah di Bukit Mertajam.
Pendidikan Malaysia Sistem pendidikan di Malaysia diatur oleh
Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM). Pendidikan formal yang ada di malaysia
dimulai dari Pra-sekolah, Pendidikan Rendah, Pendidikan Menengah, Pendidikan
Pra-Universiti dan Pengajian Tinggi. Pendidikan merupakan tanggungjawab
pemerintah federal. Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan prasekolah
hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2004 pendidikan prasekolah, dasar dan
menengah berada dibawah yurisdiksi Kementrian Pendidikan (the Ministry of
Education).
Sedangkan pendidikan tinggi merupakan tanggungjawab Kementerian Pendidikan Tinggi (the Ministry of Higher Education). Semua bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi dan misi. Adapaun visi dan misi utama pemerintahan Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dangan lembaga pendidikan tinggi di negara lain seperti Singapura dan Australia.
Sedangkan pendidikan tinggi merupakan tanggungjawab Kementerian Pendidikan Tinggi (the Ministry of Higher Education). Semua bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi dan misi. Adapaun visi dan misi utama pemerintahan Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dangan lembaga pendidikan tinggi di negara lain seperti Singapura dan Australia.
Manajemen Pendidikan Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan
Indonesia tidak jauh berbeda. Perbedaan yang menonjol dari pendidikan kedua
negara tersebut pada nama jenjang kedua negara. Tingkatan jenjang pendidikan
juga berbeda contohnya ada pada jenjang sekolah menengah dimana sekolah
menengah Malaysia ditempuh dalam jenjang waktu 5 tahun sedangkan di Indonesia 6
tahun.
Negara Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan karena
kurikulum yang dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum. Negara
Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan karena kurikulum yang
dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum. Berbeda dengan negara
Indonesia yang sering terjadi pergantian kebijakan serta kurikulum sehingga
pelaksana teknis di Indonesia lambat untuk berkembang. Alasan lain yang
berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di kedua negara adalah bekas dari negara
yang berbeda. Hal ini sedikitnya mempengaruhi sistem pendidikan di kedua
Negara.
B. Sistem Pendidikan di Malaysia
B. Sistem Pendidikan di Malaysia
Sistem pendidikan di Malaysia adalah berdasarkan sistem pendidikan
di Inggris. Sistem pendidikan terpusatkan terutama bagi sekolah rendah dan
sekolah menengah. Kerajaan negeri tidak berkuasa dalam kurikulum dam aspek lain
pendidikan sekolah rendah dan menegah, sebaliknya ditentukan oleh kementrian.
Sejak tahun 2003 keraajaan memperkenalkan pengunaan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar dalam mata pelajaran.
Di Malaysia juga memiliki macam-macam sekolahan antara lain:
Di Malaysia juga memiliki macam-macam sekolahan antara lain:
1.
Sekolah Rendah
Sekolah rendah di Malaysia di bagi menjadi dua jenis yaitu: Sekolah
Kebangsaan dan Sekolah Jenis Kebangsaan. Kurikulum di kedua jenis sekolah
rendah ini adalah sama. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar pada
Sekolah Kebangsaan dan Jenis Kebangsaan mengunakan bahasa Cina dan Tamil.
2.
Sekolah Wawasan
Beberapa sekolah awam berkongsi kemudahan yang sama didalam sebuah
sekolah yang dikenali sebagai sekolah wawasan. Penumbuhan sekolah wawasan
adalah untuk menggalakan interaksi yang lebih rapat antar kaum. Akan tetepi,
kebanyakan orang Cina dan India membantah pengunakan bahasa Ibunda di sekolah.
3.
Sekolah Agama Islam
Sekolah Agama Islam merupakan bentuk sekolah asal di Malaysia.
Sekolah-sekolah sedemikian masih ada di Malaysia. Tetapi bukan sebagian
daripada pelajaran kanak-kanak di kawasan Bandar. Pengajar diluar kawan Bandar
masih sekolah di sekolah-sekolah ini. Oleh sebab keputusan pelajaran di
sekolah-sekolah ini tidak diterima oleh kebanyakan Universitas di Malaysia,
kebanyakan pelajaran ini perlu melanjutkan pelajaran ke Pakistan atau Mesir.
4.
Sekolah Bestari
Sekolah ini menerapkan pembelajaran mengunakan komputer dan
teknologi dalam pembelajarannya.
5. Sekolah Berasrama Penuh
5. Sekolah Berasrama Penuh
Sekolah Berasrama Penuh merupakan sekolah menengah perdana yang di khaskan
untuk pelajar yang mendapat keputusan cemerlang.
C. Kebijakan Pendidikan di Malaysia
Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan dari tahap pra
sekolah sampai tahap universitas. Pendidikan pra-tersier (dari pra-sekolah
sampai pendidikan menengah) adalah dibawah Jurudiksi Kementrian Pendidikan
Malaysia sedangkan pendidikan tersier adalah tanggung jawab Kementrian
Pendidikan Tinggi Melayu. Visi pemerintah adalah menjadikan Malaysia sebagai
pusat pendidikan yang berkualitas.
1.
Pendidikan Pra Sekolah
Taman Kanak-kanak di Malaysia dikenal sebagai Sekolah Tadika.
Sekolah tadika menerima kemasukan anak mulai usia 4-6 tahun. Pengajian tadika
bukan merupakan pengajian wajib di Malaysia. Namun begitu perubahan tadika oleh
pihak swasta amat mengalakkan. Sebagian besar sekolah kebangsaan mempunyai
kelas prasekolah.
2.
Pendidikan Dasar dan Menengah di Malaysia
Pendidikan rendah atau dasar dimulai dari anak usia 7-12 tahun.
Wajib belajar di Malaysia di terapkan pada tahun 2003. Pendidikan wajib adalah
satu peraturan yang mewajibkan setiap ibu bapak warga Negara Malaysia untuk
mendaftarkan anaknya di sekolah rendah. Jika anaknya tidak mengikuti sekolah
maka akan dipenjarakan maksimal 6 bulan atau denda RM 5000 karena telah
melanggar undang-undang. Pendidikan dasar selama 6 tahun dan pendidikan
menengah 5 tahun (3 tahun menengah rendah dan 2 tahun menengah atas). Para
pelajar diwajibkan mengikuti ujian Negara ditahun terakhir pendidikan dasar dan
menengah.
3.
Pendidikan Setelah Pendidikan Menengah etelah pendidikan tersier, lembaga
pendidikan tinggi baik yang dikelola pemerintah maupun swasta menawarkan
program sertifikat, diploma, sarjana dan pascasarjana (di bidang akademik dan
professional). Lembaga pendidikan tersier terdiri dari Lembaga Pendidikan
Tinggi Negeri seperti Universitas, Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi, Politeknik
dan lembaga pelatihan guru.
D. Pendidikan Islam di Malaysia
Sistem
pendidikan Islam pada awalnya berbentuk kelas mengaji al-Quran, yang merupakan
pelajaran utama pada semua lapisan masyarakat saat itu walaupun tidak berbentuk
lembaga formal. Juga diperkenalkan huruf jawi untuk memudahkan masyarakat
setempat mempekajari huruf-huruf Arab yang menjadi penunjang kemampuan membaca
al-Quran. Untuk tingkat-tingkat awal, kelas pengajian al-Quran dilakukan di
rumah guru. Jika jumlah pebelajar semakin banyak, pembelajaran dilakukan di
surau dan masjid. Struktur pendidikan dan kurikulumnya ditekankan pada
kemampuan membaca, menulis, dan mengaji al-Quran.
Pelajaran-pelajaran selain mempelajari al-Quran juga mempelajari ilmu Fiqh, Tauhid, Tafsir, Sejarah, Tasawuf, dan Filsafat Islam. Pada fase itu sistem pendidikan Islam sudah berbentuk pondok. Masa pendudukan bangsa Barat di Tanah Melayu dimulai ketika jatuhnya Kerajaan Malaka, bangsa Melayu memasuki zaman kegelapan, perkembangan bidang ekonomi, politik, kebudayan, agama, dan pendidikan mengalami hambatan. Penaklukan bangsa Barat ke Tanah Melayu merupakan jalan utuk menghalangi perkembangan dakwah ajaran Islam sekaligus menyebarkan ajaran Kristen kepada penduduk.
Pelajaran-pelajaran selain mempelajari al-Quran juga mempelajari ilmu Fiqh, Tauhid, Tafsir, Sejarah, Tasawuf, dan Filsafat Islam. Pada fase itu sistem pendidikan Islam sudah berbentuk pondok. Masa pendudukan bangsa Barat di Tanah Melayu dimulai ketika jatuhnya Kerajaan Malaka, bangsa Melayu memasuki zaman kegelapan, perkembangan bidang ekonomi, politik, kebudayan, agama, dan pendidikan mengalami hambatan. Penaklukan bangsa Barat ke Tanah Melayu merupakan jalan utuk menghalangi perkembangan dakwah ajaran Islam sekaligus menyebarkan ajaran Kristen kepada penduduk.
Jadi
pendidikan pada masa penjajahan diketahui ada dua sistem pendidikan yang
berlawanan, sekolah kebangsaan sekuler dan pendidikan Islam. Sekolah kebangsaan
sebagai sistem pendidikan yang mendapat dukungan penuh penguasa namun kurang
mendapat sambutan dari bangsa Melayu karena dianggap dapat merusak aqidah
putra-putrinya. Di sisi lain sistem pendidikan Islam yang berbentuk pondok
tidak diakomodasi oleh penguasa namun tetap diminati masyarakat setempat.
Penutup
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Malaysia merupakan negara berkembang, terdiri dari 13 negara bagian, yaitu
Sabah, Sarawak, Johor, Kedah, Pahang, Kelantan, Perak, Perlis, Selangor,
Trenggano, Negeri Sembilan, serta 3 Wilayah Persekutuan, yakni Kuala Lumpur,
Putrajaya, dan Labuan. Malaysia dengan uang ringgitnya telah mengangkat citra
ekonominya. Ringgit termasuk satu dari 10 mata uang terkuat di dunia. Negara
Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan karena kurikulum yang
dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum
2.
Sistem pendidikan di Malaysia adalah berdasarkan system pendidikan di Inggris.
System pendidikan terpusatkan terutama bagi sekolah rendah dan sekolah
menengah.
3.
Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan dari tahap pra sekolah sampai
tahap universitas. Pendidikan pra-tersier dan tersier.
4.
Sistem pendidikan Islam pada awalnya berbentuk kelas mengaji al-Quran, yang
merupakan pelajaran utama pada semua lapisan masyarakat saat itu walaupun tidak
berbentuk lembaga formal.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto,
Budi.Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Malaysia.Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Adabiyah Jurnal Pendidikan Islam
Vol.1.No.1.September 2015.
Maunah,
Binti.Perbandingan Pendidikan Islam.cet.I.Yogyakarta: Kalimedia, 2018.
Putra, Armansyah.Mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara ( Malaysia, Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika dan Finlandia).Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Samawa, Sumbawa Besar.
Putra, Armansyah.Mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara ( Malaysia, Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika dan Finlandia).Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Samawa, Sumbawa Besar.