Berbicara mengenai dunia
pendidikan dan problematika yang ada didalamnya memang tak akan ada habisnya.
Permasalahan dalam dunia pendidikan memang beragam seperti rendahnya kualitas
sarana fisik misalnya banyak gedung sekolah yang rusak, rendahnya kualitas guru,
rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, kurangnya pemerataan
pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, mahalnya biaya
pendidikan dan lain sebagainya. Setiap pendidikan itu mempunyai konsep, metode
masing-masing yang mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri. Konsep-konsep
tersebut dirumuskan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada dalam suatu
wilayah menyesuaikan dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang. Dalam setiap
negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dari
negara itu. sistem pendidikan dalam masing-masing negara mempunyai ciri khas
tersendiri yang menunjukan karakter, aspirasi dan ide-ide dari negara tersebut.
Karena keunikan sistem pendidikan dari masing-masing negara itu, menjadi hal
yang menarik jika kita bahas, peneliti mencoba membandingkan dengan sistem
pendidikan di Indonesia sebagai bahan acuan yang mungkin bisa diambil sehingga
kedepannya pendidikan di Indonesia semakin maju dan tentunya dengan mengambil
metode yang sesuai dengan kepribadian, karakter dan tujuan nasional pendidikan
di Indonesia.
Meskipun termasuk ke dalam negara
dengan jumlah rakyat terbesar di dunia, tapi kebanyakan keturunan China bisa
bertahan selama bertahun-tahun di negara lain, baik untuk berlibur atau
berpariwisata, belajar, maupun untuk berdagang. Satu di antara beberapa hal yang
membuat mereka bisa bertahan dan maju dalam bidang ekonomi adalah kegigihan
mereka dalam menjalankan bisnis tanpa ragu-ragu dan tidak mengambil risiko yang
besar. Mereka cenderung memilih mengambil laba yang sedikit namun digandrungi
banyak konsumen ketimbang laba yang banyak dan berisiko untuk tidak dipadati
konsumen. Ketidakserakahan inilah yang menjadi kunci utama suksesnya
perdagangan masyarakat China di berbagai nsegara.[1]
b.
A. Perbandingan
Pelaksanaan Pendidikan Di China
1.
Secara etimologi pendidikan
(paedagogi) berasal dari bahasa yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak,
dan “AGAIN” artinya membimbing, jadi paedagogi yaitu bimbingan yang diberkan
kepada anak.[2]
Secara dedinitif
pendidikan (Pedagogie) diartikan para ahli salah satu dinataranya
Langeved mengartikan pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam usaha
membimbingnya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan
dilaksanakan dengan sengaja anatara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa.[3]
Berdasarkan pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha untuk membimbing anak
menjadi dewasa dengan bimbingan berupa pengetahuan dan keterampilan melalui
proses belajar mengajar yang dapat dilakukan didalam kelas atau luar kelas atau
bisa diartikan melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Sedangkan
pendidikan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS memiliki pengertian“Usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.[4]
Berdasarkan UU SISDIKNAS
pendidikan bermakna lebih luas lagi, yaitu pendidikan berfungsi untuk membentuk
manusia yang insan kamilan, yaitu manusia yang tidak hanya cerdas dan pandai
tapi juga memilki kepribadian, akhlak yang baik, dan keterampilan yang berguna
bagi masyarakat yang tentunya semua itu didasari oleh kemantapan beragama dan
menjadikan agama sebagai pegangan.
Dengan demikian pada intinya
pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk mengembangkan
kecerdasan spritiual, emosional, dan psikomotorik sehingga dapat
mengembangakan potensi yang dimiliki, melalui bimbingan dan pengajaran baik
melalui pendidikan formal maupun non formal.
2. Perbandingan
Pendidikan
Perbandingan pendidikan adalah
ilmu yang membahas masalah-masalah sistem pendidikan dan pengajaran yang ada
dalam suatu negara serta teori-teori pendidikan yang diterapkan dalam kehidupan
masyarakatnya sebagai landasan sistem pendidikan.
Menurut para ahli perbandingan
pendidikan yaitu:
Carter V. Good, perbandingan
pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan perbandingan teori dan praktek
kependidikan yang ada dalam beberapa negara dengan maksud untuk memperluas
pandangan dan pengetahuan diluar batas negerinya sendiri.[5]
I.L Kandel, perbandingan
pendidikan adalah studi tentang teori dan praktek pendidikan masa sekarang
sebagaimana dipengaruhi oleh berbagai macam latar belakang yang merupakan
kelanjutan dari sejarah pendidikan.[6]
Perbandingan pendidikan
merupakan suatu studi tentang teori dan praktek pendidikan dari masa ke masa
yang ada dalam beberapa negara dengan maksud memperluas pandangan pengetahuan
sebagai bahan perbandingan siapa tahu sistem dari beberapa negara tersebut
dapat diterapkan dalam negara sendiri melalui penelitian dan pertimbangan demi
terwujudnya pendidikan yang bersifat manusiawi.
3. China
Negara RRC adalah negara yang
sangat luas (±11.000.000 km²) yang meliputi Tibet, Manchuria, Sinkiang
(Turkistan Timur). RRC adalah negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di
dunia dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 3% per tahun. Penduduk China
terdiri atas bangsa China yang merupakan induk bangsa Mongolia yang berkulit
kuning dan bangsa Mandyu. Problem penduduk yang terlalu banyak dan tingkat
kepadatan yang tinggi merupakan masalah yang sangat berat bagi pemerintah RRC.
Di daerah-daerah yang subur, penduduknya sangat padat.[7]
Cina merupakan
nama dari daerah budaya dan pemukiman turun temurun dari budaya kuno sejak
zaman dahulu sampai sekarang yang termasuk negara di Asia Timur. Salah satu
peradaban tertua di dunia adalah peradaban Cina, yaitu terdiri atas sejarah Cina dan budaya beberapa negara yang ada sejak 6
milenia.
Cina adalah
salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan
antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun
yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah
Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak
Dinasti Shang (l.k. 1750 SM - 1045 SM).[8]
China yang punya luas daratan 9,6
juta km2 ini memang pendidikannya lebih maju dibandingkan Indonesia. “Mereka
lebih fokus dalam menangani pendidikan. Saya kira kita harus punya komitmen dan
bisa konsisten agar bisa memajukan pendidikan di Indonesia,” ujar Zaenal
Mutaqin. UU Sisdiknas-nya China mewajibkan anak umur 6 tahun mengikuti
pendidikan dasar, tanpa dipungut biaya sekolah. SD di sana berlangsung 6 tahun.
Mata pelajaran utamanya, antara lain, bahasa dan kesusastraan China,
matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan moral, musik, olahraga dan
jasmani.
A. Sistem
Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan negara China
1. Sistem
Pendidikan dan kurikulum di China
Manajemen pendidikan di Cina
ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten
dan termasuk derah otonomi setingkat kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas
empat sektor yaitu basic education, technical dan vocational
education, higher education dan adult education. Di
samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang materinya meliputi
permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi, pekerjaan fisik, serta
aktivitas sehari-hari.[9] Pendidikan
di China gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap harus mengeluarkan
uang untuk membeli buku-buku pelajaran. Selepas tingkat Junior, orang tua harus
membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya. Ini membuat banyak anak-anak
pedesaan atau anak-anak tak mampu untuk bersekolah.
Anak-anak di China belajar lima
dan lima setengah hari per minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester,
yang terdiri dari 9.5 bulan dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan
libur musim panas dan bulan Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan
Januari dan Februari.[10]
Di negara China pendidikan dibagi
menjadi beberapa jenjang yaitu sebagai berikut:[11]
Pendidikan
dasar di China terdiri dari 3 tahun PAUD, 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun
pendidikan menengah pertama, 3 tahun pendidikan menengah ke atas. Pendidikan
tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun,
pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun,
pendidikan doctor 3 tahun.[12]
No
|
Tipe Sekolah
|
Lama Belajar
|
Usia
|
Ijazah
|
1
|
Pendidikan
Anak Usia Dini
|
3 tahun
|
Usia 3-5
tahun
|
-
|
2
|
Pendidikan
Dasar
|
6 tahun
|
Usia 6 – 12
tahun
|
-
|
3
|
Pendidikan
Menengah Pertama
|
3 tahun
|
Usia 12 – 15
tahun
|
-
|
4
|
Pendidikan
Menengah Atas
|
3 tahun
|
Usia 15-18
tahun
|
Diberikan
Ijazah SMA
|
6
|
Pendidikan
menengah atas spesialisasi
|
3 tahun
|
Usia 15 – 19
tahun
|
Diberikan
Ijazah SMK
|
1. Pendidikan
Dasar
Anak-anak China memulai
pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang berlangsung
selama 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah
Dasar berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bahasa China, Matematika,
Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya. Selain itu ada juga pendidikan moral
dan politik dasar. Dukungan besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani.[13]
2. Pendidikan
Menengah
Setelah menyelesaikan wajib
belajar 9 tahun, siswa mengikuti ujian nasional dan memasuki pendidikan
menengah.
Pendidikan menengah dibagi
menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai pada usia 12
tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior, mereka
harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat
senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior dimulai pada usia 15 tahun
berlangsung selama 12 atau 3 tahun.[14]
Pendidikan menengah dibagi dalam
tiga kategori yaitu:[15]
a. SMA
Umum, merupakan sekolah yang mempersiapkn siswanya memasuki jenjang perguruan
tingi.
b. SMA
Spesialis atau Teknik, merupakan sekolah yang memopersiapkan siswanya dengan
keterampilan dan diklat khusus dibidang teknik agar siap terjun di dunia kerja.
Lulusan ini diperbolehkan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
c. SMA
Vokasi atau profesional, merupakan sekolah menengah yang mempersiapkan siswanya
dengan keterampilan dan diklat khusus dibidang vokasi untuk siap terjun
langsung di dunia kerja.
3. Pendidikan
Khusus
China juga memiliki sistem
pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak
terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk
melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk mencapai
kemampuan standar minimum.[16]
4. Pendidikan
Tinggi
Pendidikan tinggi diselenggarakan
oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya bidang umum dan
teknik), institusi spesialisasi (misalnya kedokteran, bahasa asing, pertanian
dsb), universitas Vokasi (misalnya diklat guru),dan Akademi.
Ujian masuk diperguruan tinggi
sangat kompetitif berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan antara
kelas sosial dan sains. Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes. Siswa
yang mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih. Sistemnya
serupa dengan UMPTN di Indonesia.[17]
Pendidikan tinggi menawarkan
program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak universitas dan college di
China tetapi tingkatan dan kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang
terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s University. Umumnya siswa
harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk
tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus ujian. Selain universitas
ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun dengan jenis
pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan dapat meningkatkan gelarnya
menjadi sarjana.[18]
2. Kurikulum
Pendidikan
a. Tujuan
Pendidikan
Untuk mememnuhi peradaban
berbasis pengetahuan sebagai jawaban darai tantangan abad 21, china mengubah
tujuan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat china yang
memungkinkan setiap individu untuk menemukan, menggali dan memperkaya potensi
kreatifnya serta menemukan kelebihan individualisnya.
Pendidikan china selama dua
dekade terakhir di pandu oleh dua prinsip dasar yanmg dipandu oleh Deng
Xiaoping, bahwa pendidikan harus berorientasi pada modernisasi, ke dunia luar
dan ke masa depan.[19] Tujuan
pendidikannya yaitu “untuk mengaktifkan pebelajar dengan cara yang aktif dan
hidup dan berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara
pengembnagan semua potensi dan untuk pengembangan semua potensi dan untuk
mempersiapkan generasi baru yang memilki cita-cita, kebajikan moral yang
dididik dalam disiplin.”
Tujuan
pendidikan pada hakikatny ada dua elemen yaitu:
1) Penenekanan
pada pengembangan semua potensi peserta didik
2) Pergeseran
fokus dari pengetahuan dasar dan pengembangan keterampilan dasar nilai-nilai
kurikulum diarahkan untuk
memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang optimal. di Cina
tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian
(kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak.
Sistem sekolah di Cina mewajibkan
setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum
pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian
penting yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.[20]
Sistem penilaian di Cina juga
berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat
macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan
ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina
dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan
ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi
Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
1) Struktur
mata pelajaran
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a.
Kelompok mata pelajaran Cina dan Moral;
b. Kelompok mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika;
c.
Kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik;
d.
Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
e.
Kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
2) Jumlah
mata pelajaran
a.SD memiliki 10 mata pelajaran
wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa
Cina.
b.SMP memiliki 13 mata pelajaran
wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran Moral, Moral, Cina, Asing, dan Politik.
c.SMA tidak ada bobot mata
pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang
menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat
serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan. Untuk
kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke
perguruan tinggi menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
3) Satuan
Waktu / Pembagian Alokasi Waktu
a.
Jumlah hari sekolah / tahun : 180 – 200
b. Jumlah menit di sekolah/ tahun : 68.400
c. Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45
d. Jumlah jam pelajaran / minggu : 36
e. Jumlah menit jam pelajaran / minggu : 1.620
f. Pembagian tahun ajaran : 2
g. Jumlah hari sekolah / minggu : 5
b. Jumlah menit di sekolah/ tahun : 68.400
c. Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45
d. Jumlah jam pelajaran / minggu : 36
e. Jumlah menit jam pelajaran / minggu : 1.620
f. Pembagian tahun ajaran : 2
g. Jumlah hari sekolah / minggu : 5
4) Sistem
Penjamin Mutu Program (Lembaga)
Sistem
penjamin mutu program Cina diantaranya :
a.NOCFL (National
Office for Teaching Chinese as a Foreign Language) yaitu lembaga yang
menyediakan tempat ujian yang berskala internasional.
b.CEAIE (Chinese
Education Association for International Exchange); yaitu lembaga yang
menyediakan sekolah unggulan dalam bidang teknologi dan kreativitas.
c.CSE (Chinese
Society of Education); yaitu lembaga eksperimental pendidikan moral pada
sekolah – sekolah swasta.
d. CNIER (Cina
National Institute for Educational Research); yaitu lembaga eksperimental
pendidikan kualitas.
b. Struktur
Kurikulum
1) Peningkatan
kurikulum seimbang
a. Keseimbangan yang lebih
baik antara kurikulum berbasis disiplin, kurikulum terpadu, dan kurikulum
berbasis komprehensif.
Kurikulum
berbasis disiplin, diterapkan pada sekolah SMA, yaitu pada mata pelajaran bahasa
China, matematika, bahasa asing, fisika, kimia dan biologi.
Kurikulum
terpadu, diterapkan
disekolah dasar dengan materi mngenai karakter dan kehidupan, kebajikan moral
dan masyarakat, seni dan sains. Di SMP dan SMA kurikulum terpadu diterapkan
pada sejarah masyarakat, sains dan seni.
Kurikulum
praktek komnprehensif, merupakan kurikulum eskperimental
yang berpusat pada kegiatan siswa dan terkait dengan kehidupan sosial.
b. Keseimbangan
yang baik antara dalam proposi pengaturan kegiatan jam belajar untuk berbagai
jenis kurikulum.
c. Keseimbangan
yang lebih baik dalam kurikulum untuk kelompok usia yang berbeda pada
pendidikan wajib belajar 9 tahun.
B. Konsep
Pemikiran dan Teori pendidikan di China
1. Konsep
Pemikiran
Sikap
orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan
sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama
menjaga kekuasaan Cina begitu lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina
yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di Cina. Tradisi pemikiran
falsafah di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti
Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai
peletak dasar dan pengasas falsafah Cina.[21] Pemikiran
mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang membedakannya
dari falsafah India dan Yunani.
Dalam
upaya melihat bahwa teori dan kehidupan praktis tidak dapat dipisahkan, kita
perlu melihat bagaimana orang Cina memahami hubungan antara teori dan praktek
dalam suatu pemikiran yang bersifat falsafah.
Dalam
masyarakat china filsafat yang berkembang adalah aliran konfuanisme yaitu
ajaran yang berkembang dari ajaran konfisius.[22]
Sebagai
ajaran falsafah pula, Konfusianisme telah berperan sebagai landasan falsafah
pendidikan di Cina selama lebih kurang 2000 tahun lamanya. Karena itu ia
benar-benar diresapi oleh bangsa Cina secara turun temurun selama ratusan
generasi. Konfusisnismelah yang mengajarkan bahwa antara teori dan praktek
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan individu atau masyarakat. Dalam
Konfusianisme, seperti dalam banyak falsafah Cina yang lain, pemikiran
diarahkan sebagai pemecahan masalah-masalah praktis. Karena itu falsafah Cina
cenderung menolak kemutalakan atau pandangan hitam putih secara berlebihan.
Kebenaran harus diuji dalam peristiwa-peristiwa aktual dalam panggung
kehidupan, dan baru setelah teruji ia dapat diakui sebagai kebenaran.
2. Teori
Pendidikan
China
sudah berhasil membuat prestasi yang mengagumkan yaitu dengan merubah kondisi
sosial ekonomi masyarakatnya yang tadinya hanya sebagai masyarakat berkembang
menjadin negara yang maju dan mampu mensejahterakan masyarakatnya.
Keberhasilan
china tidak terlepas dari upaya para pemimpin china dalam melakukan reformasi,
terutama pendidikan. Keyakinan mereka dalam membangun china mealalu
sektor pendidikan terlihat dari upaya ekspansi yang berkelanjutan
yang dilakukan sejak tahun 1980 sampai awal tahun 1990. Selama periode ini.
Pendidikan china terus mengalami kemajuan yang cepat dan banyak inovasi.
Kemajuan negara china dalam pendidikan tidak telepas dari upaya mengembangkan
pendidikan berbasis karakter.[23]
Pendidikan
karakter merupakan upaya membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir
maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan
lebih baik. Pendidikan karakter merupakan penyatuan antara niat, kata-kata dan
perilaku dalam kesatuan.[24]
Dewantara
dalam Mulyasa mengemukakan beberapa hal yang harus dilaksanakan dalam
pendidikan karakter, yakni ngerti-ngroso-nglakoni (menyadari,menginsyafi,
dan melakukan). Hal tersebut senada dengan ungkapan orang Sunda di Jawa Barat,
bahwa pendidikan karakter harus merujuk pada adanya keselarasan antara tekad-ucap-lampah (niat,
kata-kata dan perbuatan)[25]
Pendidikan
karakter di Cina dimulai dengan merumuskan filsafat pendidikan karakter
yang meliputi pembahasan mengenai: hakikat dari pendidikan karakter
yaitu “to transform a huge population from being a burden to being superior
human resources”[26] yang
ditekankan pada pengembangan kecerrdasan yaitu kecerdasan berbahasa,
matematika, spatial (ruang), kinestik, musik, interpersonal, intrapersonal dan
kecerdasan mengenal alam.
Secara singkat pengembangan
pendidikan karakter di Cina menekankan pada pengembangan aspek-aspek individu
yang dirangkum dalam slogan: "Morally, Intelectually, Physically, Aesthetically".
Sumber konsep pendidikan
karakter ini sendiri didasarkan pada pernyataan Deng Xiaoping bahwa secara
keseluruhan reformasi sistem pendidikan mendesak dilakukan untuk membawa
pikiran bahwa reformasi adalah untuk tujuan yang mendasar memutar setiap warga
negara ke dalam manusia yang berkarakter dan membina anggota masyarakat yang
lebih konstruktif.[27]
Di samping itu juga didasarkan
pada pendapat Jiang Zemin bahwa kita harus menempatkan pendidikan dalam posisi
yang strategis dan memberi prioritas untuk pengembangannya, bekerja keras untuk
menaikan ideologi, moral, ilmu pengetahuan, dan budaya nasional secara
keseluruhan.
C. Perbandingan
Kurikulum Pendidikan China dan Indonesia
China dan Indonesia menggunakan
kurikulum pendidikan berbasis pendidikan karakter. Tetapi dari kedua negara
tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok, perbedaan itu
adalah sebagai berikut:
Tabel
dibawah ini akan membandingkan konsep dan pelaksanaan pendidikan karakter di
Cina dan Indonesia.[28]
No
|
Cina
|
Indonesia
|
1
|
Cina
menjadikan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang paling utama. Hakikat
pendidikan karakternya yaitu: “to transform a huge population from being a
burden to being superior human resources”
|
Indonesia
berupaya melakukan hal yang sama, namun hakikat pendidikan karakter di
Indonesia belum belum menjadi kesepakatan bersama. Karakter seperti apa? Jika
ada rumusannya, atas dasar apa rumusan itu ada?
|
2
|
Pendidikan
karakter di Cina ditekankan pada pengembangan seluruh kecerdasan yaitu:
berbahasa, matematika, spatial (ruang), kinistetik, musik, interpersonal,
intrapersonal dan kecerdasan mengenal alam.
|
Indonesia
kurang mengembangkan semua potensi anak didik. Ini terlihat dari sarana dan
guru yang tidak dipersiapkan untuk mengembangkan semua kecerdasan anak.
Termasuk masih diberlakukanya Ujian Nasional.
|
3
|
Cina
memperkuat pendidikan karakter dengan peningkatan pendidikan moral yang
berasal dari Marxism-Leninism, Mao Zedong Thought, danDeng
Xiaoping Theory
|
Pendidikan
moral Indonesia hanya cukup Pancasila? Mengapa tidak memperkuatnya dengan
pendidikan moral dari Gajah Mada, Hasyim Asyari, Hamka, Soekarno, Hatta, Gus
Dur, dan pemikir besar Indonesia lainya.
|
4
|
Cina
menerapkan tradisi dan nilai-nilai Cina dalam pendidikan seperti kejujuran,
dapat dipercaya, toleransi, spirit kesetiaan pada satu pekerjaan, patriotik,
heroik, kesetiaan pada keluarga, rajin, pekerja keras, dan disiplin.
|
Apakah yang
menjadi tradisi dan nilai-nilai Indonesia? Apakah nilai-nilai Indonesia sudah
ada? Jika ada, seperti apakah Indonesia? Apakah Indonesia apa adanya atau
Indonesia yang dicita-citakan?
|
5
|
Melakukan
penyerapan budaya terbaik dari bangsa lain karena memiliki 2 (dua) keuntungan
yaitu dapat meningkatkan budaya sendiri dan meningkatkan persahabatan dengan
bangsa lain.
|
Apakah
Indonesia mampu menyaring atau langsung menyerap budaya apapun walau tidak
baik? Misalnya misalnya membenci bangsa Yahudi.
|
6
|
Membentuk team
spirit dan kegiatan bersama diantara para pendidik karena tidak ada
orang yang sukses hanya karena upaya dirinya sendiri seperti Bill Gate dan
Edison.
|
Indonesia
melakukan pekan olah raga dan seni, dll, namun demikian yang dimunculkan
semangat menangnya bukan kebersamaannya. Ada pertandingan yang
berakhir dengan permusuhan.
|
7
|
Reformasi
kurikulum dilakukan dengan cara antara lain: guru harus memperbaiki cara
mengajar dengan mambawa para siswa ke dunia nyata (real situation),
mengerti kehidupan sosial dan memahami pentingnya kerja keras. Beban belajar
siswa harus ringan tetapi tepat guna. Revisi buku teks untuk mengurangi
tumpang tindih dan kesulitan, salah referensi, dan kesalahan konten.
Reformasi kurikulum dilakukan tepat waktu.
|
Indonesia
melakukan reformasi kurikulum, namun dasar filosofis dan relevansinya kurang
jelas serta tidak diikuti oleh perubahan profesionalisme guru dan buku teks.
Menurut Prof.Soedijarto, sejak tahun 1975, Indonesia tidak melakukan
sungguh-sungguh untuk melakukan national assesment dalam perubahan kurikulum.
|
8
|
Cina
mengajarkan bahasa asing dengan memperhatikan 6 (enam) hal yaitu: mengajar
dengan menarik, rajin, terus berlatih, semangat, sabar, dan percaya diri.
|
Guru bahasa
asing Indonesia tidak jauh beda dengan guru lainya. Metode mengajarnya bukan
“enjoyful learning”
|
9
|
Tidak
mewajibkan siswa untuk dapat menulis kaligrafi huruf Cina, namun mewajibkanPutonghua (bahasa
ibu di Cina) dan mempromosikan bahasa ini dimulai dari pendidikan dasar
hingga ke tingkat selanjutnya.
|
Bagaimana
dengan menulis halus di SD Indonesia? Sudah tepatkah cara itu? Memperhatikan
saraf motorik halus anak SD belum sempurna, maka menulis halus perlu ditinjau
lagi.
|
10
|
Menghapuskan
sistem nilai (skala 1-100), evaluasi siswa dilakukan setiap hari, menambahkan
dengan komentar-komentar berupa pujian, kritik yang membangun, semua aturan
penilaian dicantumkan didalam kurikulum, sistem tes yang dilaksanakan
bervariasi tidak hanya tes tertulis tetapi dapat berupa berbagai bentuk tes.
|
Guru-guru
Indonesia hanya melihat UTS dan UAS, kadang jawaban siswapun tidak dibaca
oleh guru. Guru di Indonesia tidak melakukan penilaian secara berkelanjutan.
Sistem tes ini sangat berpengaruh pada karakter siswa.
|
11
|
Menyelenggarakan
pendidikan olahraga dari Preschool sampai ke pendidikan
tinggi, mengkondisikan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dengan
menerapkan konsep sekolah alam.
|
Indonesia
juga menerapkan yang sama, namun filosofinya kurang kuat. Cina melakukanya
dari konsep bahwa kesehatan adalah nomor satu. Lingkungan sekolah di
Indonesia dikelilingi oleh jajanan tidak sehat.
|
12
|
Menerapkan
pendidikan aesthetik dan seni karena dapat mengembangkan spirit kemanusiaan
dan mendorong kesehatan mental.
|
Indonesia
kurang menerapkan pendidikan ini, sehingga karakter anak tidak terbentuk
dengan baik. Tidak banyak sekolah yang mengembangkan kesenian, mungkin hanya
rebana yang disosialisasikan.
|
13
|
Menjalankan
prinsip bahwa karakter pendidikan tidak dapat efektif tanpa guru dan kepala
sekolah yang baik
|
Pendidikan
karakter di Indonesia tidak diikuti dengan pembinaan guru dan kepala sekolah
yang baik sehingga siswa kehilangan teladan nyata.
|
14
|
Menyiapkan
lingkungan masyarakat yang positive dalam menciptakan pendidikan karakter.
|
Pemerintah
Indonesia membiarkan kelompok-kelompok dalam masyarakat saling membenci dan
terjadinya kekerasan. Membiarkan kelompok-kelompok garis keras mengendalikan
kehidupan masyarakat menyebabkan pendidikan karakter di Indonesia tidak
terbangun dengan cepat.
|
Berikut
adalah analisis perbandingan kurikulium indosesia dan china
a. Kurikulum
China
Mempunyai lima karakteristik,
yaitu ukuran, komprehensif, tidak seimbang, kompetitif, dan tersentralisasi.[29]
Sistem pendidikan di Cina
termasuk komprehensif dan merupakan sistem pendidikan yang terlengkap, terdiri
dari pendidikan prasekolah (sebelum usia 6 tahun), pendidikan dasar (bisa masuk
pada usia 6 tahun, sedangkan diwilayah pedesaan dimulai usia 5 tahun),
pendidikan menengah (3 tahun untuk menegah pertama, dan 3 tahun untuk
pendidikan lanjut), universitas (4 tahun untuk sarjana 2-3 tahun untuk
nonsarjana), serta pendidikan pascasarjana(2-3tahun untuk magisterat
2-3untuk doktoral).
Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang walaupun banyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan sekolah-sekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di Cina berada di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah pedesaan itu memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang tidak memadai. Banyak anak-anak dikawasan pedesaan yang menghentikan pendidikannya walaupun belum menyelesaikan pendidikan dasarnya karena alasan ekonomi.
Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang walaupun banyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan sekolah-sekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di Cina berada di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah pedesaan itu memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang tidak memadai. Banyak anak-anak dikawasan pedesaan yang menghentikan pendidikannya walaupun belum menyelesaikan pendidikan dasarnya karena alasan ekonomi.
Sistem pendekatan atau sistem
pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi, konsep, dan penguasaan
keterampilan bagi para siswanya. Hal ini ditempuh dengan proses belajar
mengajar yang kondusif. Kurikulum yang modern, sarana dan prasarana yang
memadai, guru yang berkualitas, dana pendidikan yang mencukupi, dan budaya
belajar yang tinggi membuat Cina menjadi salah satu Negara maju di dunia saat
ini.
Siswa tidak dituntut untuk
terlalu menghafal konsep / materi, namun siswa diajarkan dan diarahkan untuk
memahami dan mengalami suatu hal yang sedang dipelajarinya.
b. Kurikulum
Indonesia
Karakteristik kurikulum Indonesia
yaitu mempunyai Tujuan Pendidikan Nasional mengandung filosofi pendidikan
sebagai educare yang berarti membimbing, menuntun, dan memimpin.
Filosofi pendidikan sebagai
educare lebih mengutamakan proses pendidikan yang tidak terjebak pada banyaknya
materi yang dipaksakan kepada peserta didik dan harus dikuasai. Proses
pendidikan educare lebih merupakan aktivitas hidup untuk menyertai, mengantar,
mendampingi, membimbing, memampukan peserta didik sehingga tumbuh berkembang
sampai pada tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Peran pendidik lebih sebagai
narasumber, pendorong, pemberi motivasi, dan fasilitator bagi peserta didik
sehingga dapat mengantar pada tumbuhnya kepercayaan diri, kemandirian,
kedewasaan dan kecerdasan peserta didik[30].
Sistem penyelenggaraan /
penjenjangan pendidikan di Indonesia terbagi menjadi beberapa jalur pendidikan
yang kemudian teruari lagi menjadi beberapa jenis dan bentuk pendidikan. Jalur
pendidikan terdiri atas: (1) pendidikan formal; (2) pendidikan nonformal; dan
(3) pendidikan informal. Sementara jenis pendidikan mencakup : (1) pendidikan
umum; (2) kejuruan; (3) akademik; (4) profesi; (5) vokasi; (6) keagamaan; dan
(7) khusus
A.
Dari
uraian pembahasan ini, penulis menyimpulkan sebagai berikut:
Di China diberlakukan sistem
belajar 9 tahun, masa sekolah anak-anak dimulai dari umur 5 tahun. Pendidikan
di China dibagi menjadi beberapa jenjang yaitu, terdiri dari 3 tahun PAUD,
6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, 3 tahun
pendidikan menengah ke atas. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun,
pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun,
pendidikan gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3 tahun.
Kurikulum di China yaitu
memmpunyai tujuan “untuk mengaktifkan pebelajar dengan cara yang aktif
dan hidup dan berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara
pengembangan semua potensi dan untuk pengembangan semua potensi dan untuk
mempersiapkan generasi baru yang memilki cita-cita, kebajikan moral yang
dididik dalam disiplin.”yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengambungkan keterampilan sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya melalui
bimbingan dan pengjaran yang dilakukan oleh guru.
Konsep
pemikiran pendidikan di China menggunakan falsafah kofusianisme Dalam
Konfusianismepemikiran diarahkan sebagai pemecahan masalah-masalah praktis.
Karena itu falsafah Cina cenderung menolak kemutalakan atau pandangan hitam
putih secara berlebihan. Kebenaran harus diuji dalam peristiwa-peristiwa aktual
dalam panggung kehidupan, dan baru setelah teruji ia dapat diakui sebagai
kebenaran.Kemudian China menggunakan teori pendidikan berbasis kararakter
dengan merumuskan filsafat pendidikan karakter yang meliputi
pembahasan mengenai: hakikat dari pendidikan karakter yaitu “to transform a
huge population from being a burden to being superior human resources yang
ditekankan pada pengembangan kecerrdasan yaitu kecerdasan berbahasa,
matematika, spatial (ruang), kinestik, musik, interpersonal, intrapersonal dan
kecerdasan mengenal alam.
Indonesia
dan china mempunyai persamaan kurikulum yaitu pendidikan berbasis karakter.
Negara china sudah berhasil membawa negerinya menjadi negara yang maju dan
pendidikan dinegeri itu pernah menjadi pendidikan yang terbaik di dunia. Bebeda
dengan Indonesia memang sama-sama menggunakan kurikulum pendidikan karakter
tapi mash banyak sekali yang masih harus dibenahi.
B. Saran
Dalam
sebuah hadist Rosululloh SAW pernah diriwayatkan “tuntutlah Imu sampai kenegeri
China”. menimbulkan pertanyaan sebegitu istimewakah negara china sampai
disebut-sebut dalam hadits. Ternyata memang iya negeri china merupakan negara
yang sangat memperhatikan kualitas pendidikan masayarakatnya. Semoga dengan
makalah ini kita dapat mengambil pelajaran berharga dari sistem pendidikan di
china sehingga tujuan pendidikan nasional Indonesia dapat terealisasi tentunya
kita hanya mengambil yang sesuai dengan pandangan dan karakter bangsa
Indonesia. Saran bagi pemerintah dan masyarakat banyaklah belajar dari negeri
China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar